Tanggal 29 September,
setiap tahunnya, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari
Jantung Sedunia. Tahun ini, WHD diperingati dengan promosi pentingnya cek
kardiovaskular secara berkala untuk kesehatan jantung.
Penyakit kardiovaskuler
(penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia.
Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya. Di
Indonesia, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi sehingga
seluruh masyarakat perlu mengambil peran dalam mencegah tingginya angka
kesakitan dan kematian. Penyakit jantung masih menjadi berita buruk karena
merupakan pembunuh nomor satu. Namun, berita baiknya, penyakit jantung sangat
mungkin untuk bisa dicegah. Seluruh masyarakat perlu bergerak bersama. Seperti
Kementerian Kesehatan dengan profesional kesehatan yang telah membentuk komite
nasional untuk membuat program pencegahan penyakit jantung jangka panjang agar
bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian. Menyambut WHD ini, upaya edukasi
ditargetkan untuk membuat masyarakat paham penyakit jantung sampai tahu
bagaimana menangani korban agar cepat ditolong.
Sosialisasi
dan diseminasi
Tingginya angka kematian
penyakit jantung di Indonesia membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(Kemenkes RI) terus menggiatkan pencegahan dini penyakit jantung. Awal tahun
ini sudah dilakukan beragai langkah konkret antara lain dengan melakukan
sosialisasi dan diseminasi di berbagai media cetak, elektronik, dan media
lainnya serta pemasangan spanduk dan umbul-umbul. Kemenkes juga membuat surat
edaran kepada seluruh dinas kesehatan provinsi di Indonesia terkait Hari
Jantung Sedunia untuk melakukan promosi kesehatan, deteksi dini, dan kerjasama
dengan LSM untuk melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Pesan tersebut
disampaikan dalam acara Peringatan Hari Jantung Sedunia yang diselenggarakan
Kemenkes RI, di Gedung D lantai 4, Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PL). Dalam acara itu dihadiri berbagai
narasumber, yakni dr. Lily S Sulistyowati, MM, Direktur P2PL, Dr, dr, Ismoyo
Sunu, SpJP (K), FIHA, FasCC sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia, dan dr. Oenedo Gumarang, MPHM penderita penyakit
jantung.
Rekor
Muri Cek Kesehatan Jantung
World Heart Day (WHD) atau
Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September. Tahun ini Hari Jantung
Sedunia diperingati dengan promosi utamanya teliti kardiovaskular dengan cara
berkala untuk kesehatan jantung. Ketua Perhimpunan Spesialis Kardiovaskuler
Indonesia (PERKI) Dr dr Ismoyo Sunu, SpJP (K), FIHA, FasCC, mengingatkan kalau
penyakit jantung masihlah jadi kabar buruk lantaran adalah pembunuh nomer satu.
Tetapi, kabar baiknya, penyakit jantung begitu mungkin saja untuk dapat
dihindari. "Semua orang-orang perlu bergerak bersama-sama.
Contohnya
Kementerian Kesehatan dengan profesional kesehatan yang sudah membuat komite
nasional untuk bikin program mencegah penyakit jantung periode panjang dengan
tujuan dapat menurunkan angka kesakitan serta kematian, demikian disampaikan
oleh Dr. dr. Ismouo Sunu, SpJP (K), FIHA, FasCC. Usaha edukasi ditargetkan
untuk membuat orang-orang memahami penyakit jantung. Mereka akan tahu tahu
bagaimana mengatasi korban supaya cepat ditolong, " demikian disampaikan dalam
acara kampanye Hari Jantung Sedunia di, bilangan Senayan, Jakarta. Yayasan
Jantung Indonesia (YI) yang menginisiasi acara kampanye tersebut
menyelenggarakan perayaan tersebut secara serentak di 15 kota besar di
Indonesia. Pemecahan Rekor Muri untuk pemeriksaan kesehatan gratis dengan
peserta terbanyak se-Indonesia pun dibuat untuk mensosialisasikan pentingnya
pemeriksaan kesehatan jantung. "Pemeriksaan secara rutin tekanan darah dan
gula darah diharapkan dapat mengingatkan masyarakat betapa pentingnya menjaga
kesehatan tekanan darah dan juga gula darah. Selain itu kami masyarakat tetap
waspada akan ancaman penyakit kardiovaskular yang dapat menyerang siapa saja
tanpa memandang jenis kelamin dan juga usia," pesan Ketua Umum Yayasan
Jantung Indo (YJI), Ibu Syahlina Zuhal, pada kesempatan yang sama.